Senin, 03 Mei 2010

Anemia

Anemia adalah keadaan dimana massa eritrosit yang beredar tidak dapat memenuhi fungsinya untuk menyediakan oksigen bagi jaringan tubuh. Secara laboratorium dijabarkan sebagai penurunan dibawah normal kadar hemoglobin, hitung eritrosit, dan hematokrit.


Kriteria Anemia

Batas-batas (cut off point) yang umum dipakai ialah kriteria WHO tahun 1968. Anemia dinyatakan bila:

1. Laki Dewasa : Hb <>

2. Wanita dewasa tidak hamil : Hb <>

3. Wanita hamil : Hb <>

4. Anak umur 6-14 tahun : Hb <>

5. Anak umur 6 bln – 6 thn : Hb <>

Untuk alasan praktis maka kriteria anemia di klinik adalah :

1. Hb <10>

2. Hematokrit : <30>

3. Eritrosit <>3


Derajat Anemia


1. Ringan Sekali : cut off point – Hb 10 g/dl

2. Ringan : Hb 9,9 g/dl – Hb 8 g/dl

3. Sedang : Hb <>

4. Berat : Hb <>


Klasifikasi Anemia

1. Klasifikasi berdasarkan morfologi

a. Anemia Hipokromik Mikrositer (MCV <>

1. Anemia defisiensi besi

2. Thalasemia

3. Anemia akibat penyakit kronik

4. Anemia sideroblastik

b. Anemia Normokromik Normositer (MCV 80-95 fl, MCH 27-34 pg)

1. Anemia pasca perdarahan akut

2. Anemia aplasrik-hipoplastik

3. Anemia hemolitik – terutama yang didapat

4. Anemia akibat penyakit kronis

5. Anemia mieloplastik

6. Anemia pada gagal ginjal kronis

7. Anemia pada mielifibrosis

8. Anemia pada sindroma mielodisplastik

9. Anemia pada leukemia akut

c. Anemia Makrositer (MCV > 95 fl)

1.Megaloblastik

a. Anemia defesiensi folat

b. Anemia defesiensi vitamin B12

2.Non megaloblastik

a. Anemia pada penyakit hati kronik

b. Anemia pada hipotiroid

c. Anemia pada sindroma mielodisplastik

2. Klasifikasi berdasarkan etiopatogenesis

a. Produksi eritrosit menurun

1. Kekurangan bahan untuk eritrosit

2. Gangguan utilisasi besi

3. Kerusakan jaringan sumsum tulang

4. Fungsi sumsum tulang kurang baik oleh karena sebab tidak diketahui

b. Kehilangan eritrosit dari tubuh

1. Anemia pasca perdarahan akut

2. Anemia pasca perdarahan kronis

c. Peningkatan penghancuran eritrosit dalam tubuh

1. Faktor ekstrakorpuskuler

a. Antibodi terhadap eritrosit

1. Atoantibodi : AIHA (autoimmune hemolytic anemia)

2. Isoantibodi : HDN (hemolytic disease of new born)

b. Hipersplenisme

c. Pemaparan terhadapa bahan kimia

d. Akibat infeksi bakteri/parasit

e. Kerusakan mekanis

2. Faktor intrakorpuskuler

a. Gangguan membran

1. Hereditary spherocytosis

2. Hereditary elliptocytosis

b. Gangguan enzim

1. Defesiensi pyruvat kinase

2. Defesiensi G6PD (glucose-6 phosphate dehydrogenase)

c. Ganggguan hemoglobin

1. Hemoglobinopati structural

2. Thalasemia


Gejala Klinis

Gejala klinis anemia timbul jika kadar Hb <>

1. Penurunan afinitas Hb terhadap oksigen dengan meningkatkan enzim 2,3 DPG (2,3 diphosphoglycerate)

2. Meningkatkan curah jantung (cardiac output)

3. Redistribusi aliran darah

4. Menurunkan tekanan oksigen vena

Berat ringannnya gejala tergantung pada:

1. Beratnya penurunan kada Hb

2. Kecepatan penuruanan Hb

3. Umur : adaptasi tubuh pada orang tua lebih jelek

4. Adanya kelainan kardiovaskuler sebelumnya


Gejala Anemia

Gejala anemia dapat dibagi menjadi 3 golongan besar :

1. Gejala Umum anemia atau sindrom anemia

a. Sistem kardiovaskuler

Lesu, cepat lelah, palpitasi, takikardi, sesak waktu kerja, angina pectoris, dan gagal jantung

b. Sistem saraf

Sakit kepala, pusing, telinga mendenging, mata berkunang-kunang, kelemahan otot, iritabel, lesu, perasaan dingin pada ekstremitas

c. Sistem urogenital

Gangguan haid dan libido menurun

d. Epitel

Warna pucat pada kulit dan mukosa, elastisitas kulit menurun, rambut tupis dan halus

2. Gejala khas masing-masing anemia

3. Gejala penyakit dasar yang menyebabkan anemia


Diagnostik

Pendekatan diagnostic untuk penderita anemia yaitu berdasarkan anamnesis, pemeriksaan fisik, laboratorium, dan pemeriksaan penunjang lainnya.

1. Anamnesis

Pada anamnesis ditanya mengenai riwayat penyakit sekarang dan riwayat penyakit dahulu, riwayat gizi, anamnesis mengenai lingkungan fisik sekitar, apakah ada paparan terhadap bahan kilia atau fisik serta riwayat pemakaian obat. Riwayat penyakit keluarga juaga ditanya untuk mengetahui apakah ada faktor keturunan.

2. Pemeriksaan fisik

Pemeriksaan dilakukan secara sistematik dan menyeluruh

Perhatian khusus diberikan pada

a. Warna kulit : pucat, sianosis, ikterus, kulit telapak tangan kuning seperti jerami

b. Kuku : koilonychias (kuku sendok)

c. Mata : ikterus, konjugtiva pucat, perubahan pada fundus

d. Mulut : ulserasi, hipertrofi gusi, atrofi papil lidah

e. Limfadenopati, hepatomegali, splenomegali

3. Pemeriksaan laboratorium hematologi

a. Tes penyaring

1. Kadar hemoglobin

2. Indeks eritrosit (MCV,MCH, dan MCHC)

3. Hapusan darah tepi

b. Pemeriksaan rutin

1. Laju endap darah

2. Hitung deferensial

3. Hitung retikulosit

c. Pemeriksaan sumsum tulang

d. Pemeriksaan atas indikasi khusus

1. Anemia defesiensi besi : serum iron, TIBC, saturasi transferin

2. Anemia megaloblastik : asam folat darah/eritrosit, vitamin B12

3. Anemia hemolitik : tes Coomb, elektroforesis Hb

4. Leukemia akut : pemeriksaan sitokimia

5. Diatesa hemoragik : tes faal hemostasis

4. Pemeriksaan laboratorium non hematologi

Pemeriksaan faal ginjal, hati, endokrin, asam urat, kultur bakteri

5. Pemeriksaan penunjang lainnya

a. Biopsy kelenjar à PA

b. Radiologi : Foto Thoraks, bone survey, USG, CT-Scan


Penatalaksanaan

Pada prinsipnya terapi anemia terdiri dari :

1. Terapi untuk mengatasi keadaan gawat darurat

a. Anemia dengan payah jantung

b. Sebaiknya diambil dulu specimen untuk pemeriksaan sebelum terapi atau transfuse diberikan

2. Terapi suportif : memperkuat daya tahun tubuh

3. Terapi khas untuk masing-masing anemia, misalnya besi untuk anemia defesiensi besi

4. Terapi untuk mengobati penyakit dasar

5. Terapi ex juvantivus : terapi yang terpaksa diberikan sebelum diagnosis dapat dipastikan, jika terapi ini berhasil berarti diagnosis dapat dikuatkan. Terapi hanya dilakukan jika tidak tersedia fasilitas diagnosis yang mencukupi dan harus diawasi dengan ketat.


Sumber :

1. Bakta,I Made,2000,Catatan Kuliah Hematologi Klinik (lecture Notes on Clinical Hematology),FK Unud.RS Sanglah: Denpasar

2. Conrad,E Marcel, Anemia, available at: http://www.emedicine.com/med/topic132.htm last update : January 19,2007 accessed : December 19,2007

Tidak ada komentar:

Posting Komentar